Ada banyak faktor yang menyebabkan praktik penyelundupan barang ilegal ke Indonesia terus marak.
Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian serius terhadap praktik penyelundupan beragam komoditas penting ke Indonesia. Tak hanya mengancam industri dalam negeri, menurut Prabowo, maraknya penyelundupan juga membahayakan kedaulatan Indonesia.
"Penyelundupan tekstil, misalnya, mengancam industri dalam negeri dan kehidupan ratusan ribu pekerja kita," kata Prabowo saat menyampaikan pengarahan pada Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, Senin (29/12) lalu.
Batam menjadi salah satu pintu masuk barang-barang selundupan. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani (AK) menyebut angka penyelundupan barang ilegal di Batam, Kepulauan Riau, meningkat sebesar 6,12% pada akhir 2024 jika dibandingkan 2023.
"Kasus yang menonjol adalah pakaian bekas, elektronik, tekstil, kemudian mesin, dan narkotika," kata Askolani seperti dikutip Antara, pada Kamis (19/12).
Dia mengatakan Batam adalah free trade zone atau kawasan bebas pajak yang menjadi primadona jalur penyelundupan. Selain itu, peningkatan penyelundupan di Batam juga terjadi karena kondisi geografisnya yang berbatasan laut dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.