Pembunuhan tersebut memicu perdebatan di Albania di antara para orang tua, psikolog, dan lembaga pendidikan.
Perdana Menteri Albania mengumumkan pemerintah bermaksud memblokir akses ke TikTok selama satu tahun. Langkah ini diambil menyusul munculnya kekhawatiran tentang pengaruh media sosial terhadap anak-anak kasus pembunuhan seorang anak sekolah bulan lalu.
Berbicara pada hari Sabtu, Edi Rama menyatakan larangan yang diusulkan akan dimulai pada bulan Januari.
TikTok mengatakan pihaknya sedang mencari klarifikasi mendesak dari pemerintah Albania tentang larangan yang diusulkan.
Platform media sosial tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menemukan bukti bahwa orang yang diduga menikam anak laki-laki berusia 14 tahun itu, atau korbannya sendiri, memiliki akun TikTok.
Dalam sebuah pertemuan di ibu kota Albania, Tirana, dengan para guru, orang tua, dan psikolog, Rama mencap TikTok sebagai "penjahat lingkungan".