Peristiwa

Anak-anak Gaza diintai virus polio

Namun, ada kekhawatiran tentang apakah vaksinasi akan berjalan lancar karena negosiasi gencatan senjata Hamas dan Israel telah terhenti.

Kamis, 29 Agustus 2024 11:04

Abu al-Jedian dan istrinya, Nevine, warga Palestina di Gaza, meninggalkan rumah mereka di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara ketika perang Israel dengan Hamas, yang menguasai Gaza, dimulai pada Oktober tahun lalu. Mereka membesarkan delapan anak mereka dalam kehidupan yang sulit berpindah dari satu tempat penampungan ke tempat penampungan lainnya.

Anak-anak mereka menjadi sumber kebahagiaan saat mereka menanggung kesulitan hidup sebagai pengungsi. Anak bungsu mereka, Abdelrahman, yang lahir pada September tahun lalu, tepat sebelum perang meletus, adalah harta karun mereka. Ia mudah tersenyum, tumbuh lebih cepat daripada kakak-kakaknya, dan menjadi pusat kasih sayang keluarga.

Bulan lalu, Abdelrahman terjangkit polio dan kehilangan fungsi kaki kirinya selamanya. Ia lahir selama perang dan tidak pernah menerima imunisasi apa pun, termasuk polio. Tidak ada obat untuk polio setelah gejalanya muncul.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi polio berjalan lancar di Gaza sebelum pecahnya perang. Para pakar kesehatan khawatir perang yang berkepanjangan akan menyebabkan runtuhnya sistem perawatan kesehatan di Gaza, yang berujung pada wabah penyakit yang dapat dicegah seperti polio. Ketakutan itu menjadi kenyataan, sebagaimana dibuktikan oleh infeksi yang dialami Abdelrahman.

"Virus polio menyebar melalui air yang terkontaminasi, termasuk limbah. Virus ini sangat menular," WHO memperingatkan. Diperkirakan ada ratusan anak yang tidak menunjukkan gejala tetapi sudah terinfeksi polio. Setidaknya dua bayi telah menunjukkan gejala polio, Associated Press melaporkan.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait