Trump sukses memangkas selisih tingkat keterpilihan dan mendominasi swing states.
Masa kampanye Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024 memasuki pekan terakhir. Pada 5 November 2024, warga AS bakal berbondong-bondong ke bilik suara untuk mencoblos dua pasang kandidat, Donald Trump yang didampingi JD Vance dan Kamala Harris yang mengandeng Tim Walz.
Pertanyaan besarnya: apakah publik Amerika akan menciptakan sejarah baru dengan memilih perempuan berkulit hitam sebagai presiden atau memberikan kesempatan kedua bagi Trump? Hingga kini, pertanyaan itu tergolong sulit dijawab.
Hasil jajak pendapat menunjukkan keduanya bersaing ketat dalam tingkat keterpilihan. Mayoritas survei mengunggulkan Harris sebagai pemenang Pilpres AS. Namun, ada pula yang menjagokan Trump.
Sokongan figur-figur populer terhadap Trump dan Harris di menit-menit akhir juga potensial mengubah peta politik jelang pencoblosan. Harris, misalnya, baru saja mendaratkan dukungan dari penyanyi tenar Beyonce Knowles dan musikus legendaris Willie Nelson.
Serupa, Trump juga dijagokan sejumlah selebritas papan atas AS, semisal Kid Rock, Victoria Jackson, dan Kanye West. Dari kalangan pengusaha, CEO Tesla Elon Musk juga terang-terangan meng-endorse Trump.