Meskipun ada bukti yang berkembang terkait kasus yang menyeret Guo, orang-orang di Bamban lebih memilih untuk tidak peduli.
Kompleks yang luas dengan gedung-gedung tinggi dan fasilitas seperti resor ini sangat kontras dengan lingkungan pedesaan di Bamban, sebuah kota pertanian kecil yang berjarak beberapa jam perjalanan ke utara Manila. Selama beberapa tahun, kompleks ini melambangkan pertumbuhan kota yang baru ditemukan yang didorong oleh investasi yang didukung Tiongkok.
Penduduk setempat yang diwawancarai oleh BenarNews sebagian besar menganggap kemakmuran Bamban berkat walikota muda berkacamata, Alice Guo, yang kini menjadi pusat kontroversi di Filipina atas dugaan perannya dalam kejahatan, korupsi, dan bahkan spionase.
“Jumlah warga negara China di sini benar-benar meningkat saat kompleks itu mulai dibangun,” kata Vladimir Lingat, penduduk asli Bamban yang berusia 61 tahun dan mengemudikan taksi sepeda motor.
“[Warga negara China] jarang berinteraksi dengan kami. Beberapa dari mereka sombong, tetapi kami senang ada penumpang dan pelanggan,” kata Lingat kepada BenarNews dalam sebuah wawancara pada 23 September.
Guo, mantan wali kota Bamban, ditahan Filipina setelah ditangkap dan dideportasi dari Indonesia bulan lalu. Ia menghadapi tuntutan pidana perdagangan manusia dan korupsi yang terkait dengan kompleks itu, yang menjadi pusat kegiatan selama ia menjabat sebagai wali kota.