Peristiwa

Penderitaan pengungsi Gaza semakin parah, bayi meninggal hipotermia

puluhan tenda, banyak yang sudah compang-camping karena digunakan selama berbulan-bulan, telah tertiup angin kencang dan hujan.

Selasa, 31 Desember 2024 08:57

Yahya Al-Batran terbangun pada dini hari Minggu (29/12) pagi dan mendapati istrinya, Noura, berusaha membangunkan putra kembar mereka yang baru lahir, Jumaa dan Ali, saat mereka berbaring bersama di tenda darurat yang ditempati keluarga tersebut di sebuah perkemahan di Jalur Gaza bagian tengah.

Cuaca dingin musim dingin yang parah dan hujan lebat di daerah kantong pantai tersebut pada hari-hari sebelumnya telah membuat hidup mereka sengsara, tetapi apa yang didengarnya lebih serius.

"Ia mengatakan bahwa ia telah mencoba membangunkan Jumaa, tetapi ia tidak bangun, dan saya bertanya tentang Ali dan ia mengatakan, ia juga tidak bangun," katanya kepada Reuters pada hari Minggu. "Saya menggendong Jumaa, ia pucat dan kedinginan seperti salju, seperti es, beku."

Jumaa, yang berusia satu bulan, meninggal karena hipotermia, satu dari enam warga Palestina yang meninggal karena kedinginan selama beberapa hari terakhir di Gaza, menurut para dokter. Ali berada dalam kondisi kritis pada hari Senin dalam perawatan intensif.

Pada musim dingin kedua perang di Gaza, cuaca telah menambah penderitaan bagi ratusan ribu orang yang telah mengungsi, sementara upaya untuk menyepakati gencatan senjata tidak membuahkan hasil.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait