BKSAP DPR bertemu dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küçükcan.
Hubungan Indonesia dan Turki semakin kokoh dengan komitmen kuat kedua negara dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina serta mempererat kerja sama di berbagai sektor. Hal ini menjadi salah satu pembahasan utama dalam pertemuan antara Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mardani Ali Sera, dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küçükcan.
“Kami berharap hubungan Indonesia-Turki semakin dalam, tajam, dan kuat, termasuk dalam upaya membantu Palestina agar segera merdeka,” ujar Mardani di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2).
Indonesia dan Turki dikenal sebagai dua negara dengan ikatan sejarah yang erat serta komitmen bersama dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Keduanya aktif dalam berbagai forum internasional untuk mendukung Palestina, baik melalui diplomasi politik, bantuan kemanusiaan, maupun upaya memperkuat solidaritas global.
Selain membahas Palestina, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya mempererat hubungan bilateral di bidang sosial, ekonomi, dan pariwisata. Salah satu isu yang dibahas adalah kebijakan visa antara kedua negara. Saat ini, warga Indonesia dapat masuk ke Turki tanpa visa, sementara warga Turki masih harus mengurus visa untuk berkunjung ke Indonesia. Mardani berharap ada kebijakan resiprokal yang dapat mempermudah akses perjalanan bagi warga kedua negara.
“Kami ingin ada kebijakan timbal balik. Mungkin kami akan berbincang dengan Kementerian Luar Negeri agar dibuka peluang resiprokal. Jika kita sudah dimudahkan ke Turki, warga Turki juga harus dimudahkan masuk ke Indonesia,” jelasnya.