Peristiwa

Di balik keroposnya pertahanan siber Indonesia

Dalam daftar negara G20, indeks keamanan siber Indonesia berada di posisi terbontot.

Senin, 11 November 2024 14:31

Keamanan siber di Indonesia masih lemah jika dibandingkan mayoritas negara di dunia. Riset National Cyber Security Index (NCSI) yang dirilis belum lama ini menunjukkan indeks keamanan siber Indonesia pada 2023 adalah 63,64 dari 100 poin.

Dengan indeks tersebut, keamanan siber Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 176 negara. Dalam daftar negara G20, posisi Indonesia terbontot, berada di bawah Jerman, Inggris, Arab Saudi, Perancis, Italia, Rusia, Kanada, Korea Selatan, India, Australia, dan Amerika Serikat. 

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menganggap wajar jika indeks keamanan siber Indonesia tergolong rendah. Ia mencontohkan maraknya kasus serangan siber, termasuk di antaranya pembobolan data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Polri, dan TNI tidak berkutik. 

Salah satu penyebab, kata Ardi, ialah pendekatan keliru yang diambil pemerintah dalam mengatasi serangan siber. Alih-alih mengedepankan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan, pemerintah berniat membentuk angkatan siber untuk melengkapi tiga matra TNI. 

"Sementara membuat matra itu konsep perang konvensional. Pihak yang mengusulkan matra siber tidak memahami potensi serangan siber," kata Ardi kepada Alinea.id, Sabtu (9/11).

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait