Cheatle menyebutnya sebagai kegagalan terbesar yang dilakukan Dinas Rahasia sejak Presiden Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981.
Direktur Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle mengakui kegagalannya menghentikan penembakan yang melukai mantan Presiden Donald Trump saat kampanye. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.
Dinas Rahasia, yang bertanggung jawab atas perlindungan presiden AS saat ini dan mantan presiden, kini menghadapi krisis setelah seorang pria bersenjata menembaki Trump dari atap yang menghadap ke rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa Wakil Direktur Dinas Rahasia Ronald Rowe, yang sudah bekerja selama 24 tahun di badan tersebut, akan bertindak sebagai penjabat direktur.
Berbagai komite kongres dan pengawas internal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, organisasi induk Dinas Rahasia, sedang menyelidiki kinerjanya. Biden, yang telah mengakhiri kampanye pemilihannya kembali, juga menyerukan peninjauan independen.
“Peninjauan independen untuk mengetahui apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya,” kata Presiden Partai Joe Biden dalam sebuah pernyataan.