DPR akan menggelar rapat kerja dengan Kemenhub untuk membahas langkah perbaikan sistem pengawasan transportasi darat.
Insiden kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Selasa (4/2) malam, yang melibatkan truk pengangkut galon dan lima kendaraan lainnya, menjadi perhatian serius berbagai pihak. Kecelakaan yang diduga akibat kegagalan fungsi rem tersebut mengakibatkan delapan korban jiwa dan belasan lainnya mengalami luka-luka .
Merespons kejadian ini, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menggelar rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas langkah perbaikan sistem pengawasan transportasi darat, termasuk efektivitas uji kelayakan kendaraan dan kebijakan terkait over dimension over loading (ODOL).
Diharapkan, kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan regulasi keselamatan transportasi di Indonesia, sehingga insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang.
Ketua Komisi V DPR, Lasarus, mendorong perbaikan regulasi serta penguatan pengawasan kendaraan berat guna memastikan keselamatan di jalan raya. Lasarus juga menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap kelayakan kendaraan, termasuk fungsi jembatan timbang serta pemenuhan aturan ODOL.
“Dari hasil investigasi sementara, ada indikasi truk mengalami rem blong. Ini harus menjadi perhatian serius dari Kementerian Perhubungan. Kelaikan kendaraan di jalan adalah tanggung jawab Kemenhub,” ujar Lasarus, Rabu (5/2).