Pedersen mengatakan letusan itu berukuran serupa dengan letusan pada Januari 2024, yang memuntahkan lava ke Grindavik.
Sebuah gunung berapi meletus di sebelah selatan ibu kota Islandia, memuntahkan lava dan asap dalam warna jingga dan merah. Situasi ini memicu evakuasi wisatawan dan penduduk, meskipun lalu lintas udara tetap berjalan seperti biasa.
Disebut sebagai tanah es dan api karena banyaknya gletser dan gunung berapi, negara kepulauan Atlantik Utara itu kini telah mengalami 11 letusan di sebelah selatan Reykjavik sejak 2021, ketika sistem geologi yang tidak aktif kembali aktif setelah sekitar 800 tahun.
"Peringatan: Sebuah letusan telah dimulai," kata kantor meteorologi Islandia dalam sebuah pernyataan.
Kebakaran pada hari Selasa (waktu setempat) menembus penghalang pelindung di dekat kota nelayan Grindavik, memicu evakuasi penduduk yang telah kembali setelah letusan sebelumnya, meskipun sebagian besar rumah telah kosong selama lebih dari setahun.
"Saat ini ada lava yang masuk ke dalam penghalang, tetapi sejauh ini letusannya sangat terbatas," kata Rikke Pedersen, kepala Pusat Vulkanologi Nordik.