peneliti Amnesty International untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, mengatakan bahwa buku teks sejarah baru tersebut menyembunyikan kebenaran.
Amnesty International pada hari Jumat menyuarakan keprihatinan tentang pemaksaan yang terus berlangsung terhadap guru-guru Ukraina di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia. Disebutkan bahwa para guru itu ditekan untuk mengajarkan kurikulum Rusia kepada anak-anak sekolah.
Menurut Amnesty International seperti dikutip dari Jurist, dimulainya kembali sekolah-sekolah di wilayah-wilayah yang diduduki adalah upaya Rusia untuk membenarkan agresinya dengan mengindoktrinasi siswa dengan kurikulum yang dipropagandakan.
"Otoritas Rusia berupaya untuk memperkenalkan kurikulum ke sekolah-sekolah di wilayah-wilayah yang diduduki yang membenarkan perang agresi Rusia terhadap Ukraina sebagai tindakan membela diri," kutip Jurist.
Anna Wright, peneliti Amnesty International untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, mengatakan bahwa buku teks sejarah baru tersebut menyembunyikan kebenaran dan memutarbalikkan fakta tentang pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan kejahatan berdasarkan hukum internasional yang dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga Ukraina.
Kelompok tersebut menggambarkan kurikulum Rusia sebagai kurikulum yang secara tidak sah mengindoktrinasi anak-anak, melanggar hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.