Hungaria dikecam Uni Eropa karena melarang parade LGBTQ+

Hungaria, mengesahkan undang-undang yang melarang perayaan Pride dan mengizinkan penegak hukum menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menemukan orang-orang yang menghadiri acara tersebut. Sikap ini dikecam Uni Eropa yang merupakan pendukung hak-hak LGBTQ+.

“Kami mendukung komunitas LGBTQI – di Hungaria & di semua Negara Anggota,” tulis Komisaris Uni Eropa untuk Kesetaraan Hadja Lahbib minggu ini di media sosial. “Hak untuk berkumpul secara damai adalah hak mendasar yang harus diperjuangkan di seluruh Uni Eropa.”

Awal minggu ini, Parlemen Hungaria mengesahkan larangan menghadiri atau menyelenggarakan acara yang melibatkan "penggambaran atau promosi" homoseksualitas jika anak di bawah umur dapat melihatnya. 

Undang-undang tersebut menetapkan denda sekitar US$550 untuk menghadiri acara semacam itu dan mengizinkan petugas penegak hukum menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk melacak orang-orang yang hadir. Undang-undang tersebut diperkenalkan pada hari Senin dan disahkan pada hari Selasa dalam proses yang dipercepat.

Undang-undang tersebut merupakan perpanjangan dari undang-undang “perlindungan anak” Hungaria tahun 2021 yang melarang penggambaran homoseksualitas kepada orang di bawah usia 18 tahun. Ini termasuk penyebutan orang LGBTQ+ di sekolah dan penggambaran di media tentang “penyimpangan gender dari jenis kelamin saat lahir.”