Peristiwa

Indonesia di pusaran "perang" pangkalan militer AS-Tiongkok

Diam-diam, Tiongkok mengucurkan dana untuk pembangunan pangkalan militer Ream di Kamboja.

Minggu, 21 Juli 2024 12:32

Pemerintah Filipina mulai mengebut renovasi sejumlah pangkalan militer mereka di berbagai wilayah. Awal tahun ini, Filipina merencanakan upgrade menyeluruh untuk markas pasukan angkatan laut Camilo Osias yang terletak di ujung utara Pulau Luzon. Instalasi itu direncanakan jadi salah satu pangkalan militer Amerika Serikat di Filipina. 

Sesuai kesepakatan Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) teranyar, AS diperbolehkan membangun 5 pangkalan militer baru di negara tersebut. Berbasis EDCA 2014, AS sebelumnya sudah diberikan akses kepada 4 pangkalan militer di Filipina. Artinya, AS kini bisa mengirim persenjataan dan prajurit ke 9 pangkalan militer mereka di Filipina. 

Renovasi pangkalan militer itu sebagian besar didanai oleh AS. Selain merotasi pasukan, AS juga semakin rutin mengirimkan senjata strategis untuk memperkuat pangkalan militernya di Filipina. April lalu, AS mengirimkan peluncur rudal jarak menengah Typhon ke Luzon. Senjata itu kemungkinan telah dipasang di Camilo Oasis. 

Roland G. Simbulan, pakar geopolitik dari University of the Philippines (UP) meminta pemerintah Filipina mengkaji ulang kerja sama militer Filipina dengan AS. Ia berpendapat penambahan pangkalan militer AS di Filipina bakal memperkeruh konflik di Laut China Selatan (LCS). 

"Pangkalan EDCA akan membahayakan kedaulatan nasional Filipina dan menjadikan target serangan dalam persaingan geopolitik," ujar Simbulan saat berbicara pada peluncuran edisi ketiga buku 'The Bases of Our Insecurity' dalam sebuah forum media di Kota Quezon, belum lama ini. 

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait