Ia melaporkan bahwa ia ditutup matanya, dan mendengar "suara penyiksaan" dan hinaan.
Presenter Al-Jazeera asal Suriah, Ahmad Fakhouri, menerima sambutan luar biasa dari ratusan orang saat ia kembali ke kampung halamannya, Hama, Suriah. Pasalnya, ia telah 12 tahun mengasingkan diri karena menjadi 'musuh' rezim Bashar al-Assad, yang kini sudah runtuh.
Dalam sebuah video yang diunggah di saluran media sosialnya, Fakhouri terlihat melambaikan tangan ke arah kerumunan besar yang berkumpul di jalan-jalan dalam momen perayaan kolektif setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.
“Datanglah kepada kami, Fakhouri,” orang-orang bersorak dan meneriakkan yel-yel, memintanya untuk bergabung dalam perayaan dalam video yang diberi judul oleh Fakhouri: “Orang-orang Hama. Hanya kalian yang menjadi keluarga dan pendukungku.”
Fakhouri, mantan presenter di stasiun TV Suriah, melarikan diri dari negara itu pada tahun 2012 setelah penyensoran ketat dilakukan terhadap media selama masa revolusi.
Dalam wawancara tahun 2013 dengan Al Jazeera, Fakhouri mengatakan bahwa ia tidak diizinkan untuk meliput protes tersebut, kemudian diminta untuk menggunakan istilah-istilah yang merendahkan, seperti "teroris, penyusup, dan musuh tanah air," untuk menggambarkan para demonstran.