Tahun lalu, kekeringan menjadi krisis kemanusiaan.
Pelabuhan sungai di kota terbesar di hutan hujan Amazon, Manaus, pada hari Jumat mencapai level terendah sejak 1902. Kekeringan menguras jalur air dan menghambat transportasi ekspor biji-bijian dan pasokan penting yang menjadi urat nadi wilayah tersebut.
Curah hujan di bawah rata-rata - bahkan selama musim hujan - telah melanda Amazon dan sebagian besar Amerika Selatan sejak tahun lalu, juga memicu kebakaran hutan terburuk dalam lebih dari satu dekade di Brasil dan Bolivia. Para peneliti mengatakan perubahan iklim adalah penyebab utamanya.
Para ilmuwan memperkirakan wilayah Amazon mungkin tidak akan sepenuhnya pulih tingkat kelembapannya hingga tahun 2026.
Tahun lalu, kekeringan menjadi krisis kemanusiaan, karena orang-orang yang bergantung pada sungai terdampar tanpa makanan, air, atau obat-obatan.
Tahun ini, pihak berwenang sudah bersiaga. Di negara bagian Amazonas yang dilanda badai, setidaknya 62 kotamadya berada dalam status darurat dengan lebih dari setengah juta orang terdampak, menurut korps pertahanan sipil negara bagian tersebut.