"Lehermu akan digorok seperti domba. Kecuali jika kau lebih suka digantung dengan kaki? Atau ditusuk?"
Selama lima setengah bulan Ghazi Mohammed al-Mohammed mendekam di salah satu penjara rezim Assad. Ia kehilangan berat badan 40 kilogram (88 pon).
Suatu ketika setelah ditangkap, para perwira intelijen militer Suriah yang menahan Ghazi Mohammed menyuruhnya melupakan nama dan jati dirinya. Mereka menyita dokumen-dokumennya dan berkata kepadanya: "Sekarang kamu nomor 3006". Ghazi pun terus diancam akan dieksekusi.
Tetapi, Mohammes Ghazi beruntung. Pasukan anti-rezim menggulingkan pemerintahan Assad. Ia pun bebas. Namun, seperti banyak mantan tahanan, traumanya masih tampak.
Mohammed Ghazi, yang terlihat kurus kering bersandar di bantal di depan tungku di Sarmada, dekat Aleppo di Suriah barat laut. Ia bercerita pengalamannya dipenjara rezim Assad yang brutal.
Pria berusia 39 tahun itu bersumpah bahwa ia tidak pernah terlibat dalam politik di Suriah. Ia hanyalah seorang pedagang sederhana yang berusaha mencari nafkah bersama saudara-saudaranya.