Peristiwa

Kenapa Israel tak "berani" menginvasi Lebanon?

Invasi militer ke Lebanon selalu berujung petaka bagi Israel.

Jumat, 27 September 2024 19:05

Skenario perang terbuka antara Israel dan Hezbollah kian nyata setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Natanyahu menolak seruan gencatan senjata. Israel bahkan telah menerjunkan dua resimen pasukan cadangan di Komando Utara, cabang militer Israel yang saat ini terlibat perang dengan Hezbollah. 

Selama sepekan terakhir, Israel telah membombardir kawasan selatan Lebanon. Setidaknya 550 orang tewas dan 90 ribu warga Lebanon mengungsi karena khawatir invasi Israel. Israel juga disebut-sebut sebagai "dalang" bom penyeranta dan walkie-talkie yang menewaskan sejumlah petinggi militer Hezbollah. 

Eskalasi kekerasan dipicu serangan roket dan rudal yang diluncurkan Hezbollah selama beberapa pekan terakhir. Minggu (22/9) lalu, Hezbollah bahkan meluncurkan 100 roket ke Haifa dan sejumlah kota lainnya di Israel sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap Ibrahim Akil, salah satu komandan pasukan Hezbollah yang tewas dalam serangan udara Israel dua hari sebelumnya.  

Deputi pemimpin Hezbollah, Naim Kassem mengatakan serangan roket itu merupakan awal dari "pertempuran terbuka tanpa akhir" dengan Israel. "Kami akui kami terluka. Kami manusia biasa. Tetapi, sebagaimana kami terluka, kalian (Israel) juga akan terluka," kata Kassem saat berpidato di pemakaman Akil. 

Apakah perang Israel-Hezbollah tak terelakkan? 

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait