Peristiwa

Ketika petinju wanita dengan testosteron tinggi sangat ditakuti

Beberapa petinju lain dalam kompetisi wanita telah menyatakan keberatan tentang dimasukkannya atlet dengan kadar testosteron tinggi dalam kompetisi.

Kamis, 01 Agustus 2024 08:52

Di tengah persiapannya untuk berjuang di Olimpiade Paris 2024, petinju Aljazair Imane Khelif harus menghadapi 'serangan' yang menggugat kelayakannya untuk bertarung di cabang olahraga tinju wanita. Calon lawan-lawannya gentar dengan kadar testosteron Khelif.

Pada tahun 2023, Khelif didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita IBA di New Delhi karena dugaan bahwa dia tidak memenuhi kriteria gender yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Meskipun detail spesifik tentang alasan di balik diskualifikasi ini tidak sepenuhnya jelas, isu ini menarik perhatian luas dan menimbulkan perdebatan tentang kebijakan gender dalam olahraga. 

Kriteria gender dalam tinju wanita mengacu pada persyaratan yang harus dipenuhi oleh atlet wanita untuk dapat bertanding dalam kategori wanita. Kriteria ini biasanya ditetapkan oleh badan pengatur olahraga seperti Asosiasi Tinju Internasional (IBA) atau Komite Olimpiade Internasional (IOC). 

Kriteria tersebut mencakup: Yang pertama adalah soal identitas gender, di mana atlet harus secara resmi diakui sebagai wanita oleh otoritas hukum dan medis di negaranya.

Kemudian yang kedua terkait status hormonal. Beberapa organisasi mengharuskan atlet wanita untuk memiliki kadar testosteron di bawah ambang batas tertentu. Misalnya, IOC memiliki aturan yang mengharuskan atlet wanita untuk menjaga kadar testosteron serum mereka di bawah 10 nanomoles per liter selama setidaknya 12 bulan sebelum kompetisi.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait