Pada Hari Natal, lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari Penjara Pusat Maputo.
Lebih dari 2.000 keluarga Mozambik mencari perlindungan di Malawi pekan lalu. Mereka melarikan diri setelah protes keras meletus atas sengketa pemilu pada 9 Oktober, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Kelompok pemantau Plataforma Decide melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 125 sejak putusan pengadilan dan 252 sejak akhir Oktober.
Pada Hari Natal, lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari Penjara Pusat Maputo, memanfaatkan protes nasional setelah sengketa pemilu.
Menurut Reuters, beberapa bisnis, termasuk bank, ditutup di ibu kota Mozambik, Maputo, pada hari Jumat, dan patroli digelar di beberapa area.
Seorang pejabat senior Malawi mengatakan bahwa hingga hari Rabu, 2.182 rumah tangga Mozambik yang melarikan diri dari kekerasan telah menyeberang ke distrik Nsanje di Malawi, yang berbatasan dengan Mozambik.