Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Kamis menuduh Meta Platforms sebagai pengecut.
Meta Platforms meminta maaf atas penghapusan konten dari akun Facebook dan Instagram Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang terkait dengan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh minggu lalu.
Malaysia telah meminta penjelasan kepada Meta setelah unggahan yang menyatakan belasungkawa atas kematian Haniyeh dihapus.
"Kami mohon maaf atas kesalahan operasional di mana konten dari Halaman Facebook dan Instagram Perdana Menteri dihapus, dan konten tersebut telah dipulihkan dengan label berita yang benar," kata juru bicara Meta kepada Reuters dalam tanggapan melalui email atas pertanyaan, Selasa (6/8).
Menteri Komunikasi Malaysia dan anggota Kantor Perdana Menteri telah bertemu dengan perwakilan Meta pada hari Senin untuk meminta penjelasan.
"Kantor Perdana Menteri memandang tindakan Meta sebagai tindakan diskriminatif, tidak adil, dan merupakan penindasan terang-terangan terhadap kebebasan berekspresi," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.