Pemungutan suara dinodai oleh tuduhan campur tangan Rusia.
Warga Moldova menuju tempat pemungutan suara pada hari Minggu untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden negara tersebut dan dalam referendum untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Presiden petahana Maia Sandu tengah berupaya untuk masa jabatan kedua, tetapi ia tidak mungkin memenangkan mayoritas 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua.
Selain memilih presiden, para pemilih juga akan berpartisipasi dalam referendum untuk menentukan apakah tujuan untuk bergabung dengan UE harus diabadikan dalam konstitusi.
Moldova, negara agraris dengan penduduk sekitar 2,5 juta orang, telah berupaya untuk memutuskan hubungan dengan Moskow dan bergerak lebih dekat ke UE sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Bekas republik Soviet tersebut memulai pembicaraan keanggotaan UE pada bulan Juni.