Sebuah kursi telah diukir untuk digunakan oleh paus yang sudah tua itu selama Misa Kepausan yang akan diadakan di stadion sepak bola setempat.
Setelah menyelesaikan kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus akan mendarat di Papua Nugini pada hari ini. Kunjungan tiga hari Paus ke negara itu akan mencakup waktu di ibu kota Port Moresby di mana ia akan bertemu dengan pihak berwenang, masyarakat sipil, dan pemimpin gereja, berpartisipasi dalam misa hari Minggu sebelum menuju ke kota terpencil Vanimo untuk bertemu dengan para misionaris Katolik.
Ini adalah perjalanan terpanjang Paus ke luar negeri dengan tujuan untuk menjangkau umat Katolik di pelosok dunia dan menyoroti masalah yang dekat di hatinya, perubahan iklim.
Papua Nugini adalah negara yang luas dan terbentang luas dengan pegunungan, hutan, dan sungai, dengan beberapa suku terakhir yang tidak terkontak di dunia, dan populasinya diperkirakan antara 9 juta hingga 17 juta jiwa. Vatikan memperkirakan ada sekitar 2,5 juta umat Katolik di negara itu.
Profesor Paul Morris dari studi agama di Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru, mengatakan kunjungan ini merupakan bagian dari dorongan untuk menjadi gereja yang benar-benar global.
"Dalam satu dekade terakhir, para Paus telah merayakan komunitas yang lebih jauh," katanya.