Seorang juru bicara GISB pada 12 September mengatakan bahwa kelompok tersebut akan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Pihak berwenang Malaysia memperluas penyelidikan mereka terhadap sebuah organisasi bisnis Islam terkemuka, Rabu (12/9). Penyelidikan itu dilakukan sehari setelah polisi menyelamatkan lebih dari 400 anak yang diduga mengalami pelecehan seksual di rumah amal yang dikelola oleh kelompok tersebut.
Departemen agama Islam negara bagian Selangor mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa fasilitas pendidikan agama kelompok tersebut dan telah meminta polisi untuk menyerahkan semua materi pengajaran yang disita selama penggerebekan pada 11 September di rumah-rumah tersebut untuk menentukan apakah ada pelanggaran yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.
Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim menjalankan sistem hukum dua jalur, dengan hukum Islam yang berjalan berdampingan dengan hukum sekuler.
Otoritas keagamaan negara berwenang untuk menegakkan hukum terhadap ajaran yang "menyimpang", dengan mayoritas Muslim mengikuti Islam Sunni.
Polisi melakukan penggerebekan terkoordinasi di 20 tempat yang dikelola oleh Global Ikhwan Services and Business (GISB) di dua negara bagian Malaysia pada 11 September, menangkap 171 orang dewasa, termasuk "ustaz" atau guru agama Islam.