BNP dan kelompok-kelompok oposisi lainnya mendorong pemilihan umum yang dipercepat.
Pemilihan umum di Bangladesh dapat diselenggarakan pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. Pernyataan itu diungkapkan pemimpin sementara Muhammad Yunus pada hari Senin (16/12).
Pemenang Nobel berusia 84 tahun itu mengatakan penyelesaian reformasi elektoral akan menentukan jangka waktu pemungutan suara.
"Jika ada konsensus politik dan daftar pemilih disiapkan secara akurat dengan hanya sedikit reformasi, pemilihan umum dapat diselenggarakan pada akhir tahun 2025," kata Yunus dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Jika reformasi tambahan diperlukan, dan dengan mempertimbangkan konsensus nasional, mungkin diperlukan waktu setidaknya enam bulan lagi."
Yunus menyampaikan pidato pada peringatan 53 tahun kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan.