Aktivitas di gunung berapi tersebut telah mengganggu penerbangan di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari pulau wisata Indonesia, Bali, pada hari Rabu karena letusan gunung berapi yang sedang berlangsung menyebabkan para pelancong terlantar di bandara. Gunung berapi Lewotobi Laki Laki di pulau terpencil Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur memuntahkan kolom abu panas yang menjulang tinggi ke udara sejak letusan besar pertamanya pada 4 November, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.
Gunung berapi setinggi 1.584 meter (5.197 kaki) itu menyemburkan abu setidaknya 17 kali pada hari Selasa, dengan kolom terbesar tercatat setinggi 9 kilometer (5½ mil), kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Selasa zona bahaya diperluas hingga 9 kilometer karena material vulkanik, termasuk batu yang membara, lava, dan pecahan kerikil dan abu panas seukuran ibu jari, terlempar hingga 8 kilometer (5 mil) dari kawah pada hari Jumat.
Aktivitas di gunung berapi tersebut telah mengganggu penerbangan di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sejak letusan dimulai, kata manajer umum bandara Ahmad Syaugi Shahab. Selama tiga hari terakhir, 46 penerbangan, termasuk 30 penerbangan terjadwal berangkat dan 16 yang akan tiba, terdampak.
Shahab mengatakan bahwa sedikitnya 12 penerbangan domestik dan 22 penerbangan luar negeri dibatalkan pada hari Selasa. Atas pembatalan ini, maskapai penerbangan menawarkan pengembalian uang kepada penumpang, atau penjadwalan ulang atau pengalihan rute, katanya.