Kekhawatiran Alzagher juga disuarakan oleh warga Suriah di Inggris, yang juga telah menghentikan sementara keputusan tentang klaim suaka.
Najem al-Moussa sangat gembira ketika berita tentang penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad pertama kali disiarkan dari televisi di apartemennya yang kecil di Athena.
Kemudian muncullah pikiran yang menakutkan: bagaimana jika jatuhnya Assad berarti ia dan keluarganya akan dipaksa kembali ke negara yang hancur yang telah mereka tinggalkan sembilan tahun sebelumnya?
Peristiwa di Suriah berubah drastis pada hari Minggu (7/12) ketika pemberontak menyerbu Damaskus setelah serangan kilat yang memaksa Assad mengasingkan diri di Rusia dan meningkatkan harapan akan berakhirnya perang saudara selama 13 tahun yang telah menghancurkan negara tersebut.
Kini, saat negara-negara Eropa memikirkan kembali kebijakan suaka mereka bagi warga Suriah berdasarkan perkembangan yang ada, banyak yang khawatir mereka harus kembali.
"Saya menganggap hidup saya di sini. Bukan hanya saya, tetapi juga anak-anak saya," kata al-Moussa, seorang pengacara yang bekerja sebagai juru masak di Athena dan telah terpaku oleh berita televisi selama berhari-hari. "Kehidupan yang disediakan di Yunani tidak dapat ditawarkan oleh negara saya."