Pejuang Suriah bertekad balas dendam. Mereka juga meminta negara lain menyerahkan para pelarian yang mereka buru.
Komandan utama pejuang Suriah yang menggulingkan pemimpin kuat Bashar al-Assad berjanji memburu siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan orang-orang yang ditahan rezim Assad selama pemerintahannya. Ia menegaskan tidak akan memberi ampun mereka yang terlibat.
"Kami akan mengejar mereka di Suriah, dan kami meminta negara-negara untuk menyerahkan mereka yang melarikan diri sehingga kami dapat mencapai keadilan," kata Abu Mohammed al-Jolani dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram TV pemerintah Suriah.
Sumpah Jolani untuk membalas dendam terhadap para letnan Assad yang suka menyiksa dan membunuh muncul saat dunia menyaksikan apakah para penguasa baru Suriah dapat menstabilkan negara tersebut setelah perang saudara yang berlangsung selama hampir 14 tahun berlatar belakang sektarian dan etnis telah membuatnya berantakan.
Mohammed al-Bashir, orang yang diangkat oleh para pejuang Jolani untuk memimpin pemerintahan sementara hingga 1 Maret, memohon kepada jutaan pengungsi untuk kembali ke rumah, menciptakan persatuan, dan menyediakan layanan dasar. Namun, membangun kembali adalah proposisi yang menakutkan dengan sedikit dana yang tersedia.
"Di brankas, hanya ada pound Suriah yang nilainya sedikit atau tidak ada sama sekali. Satu dolar AS dapat membeli 35.000 koin kami," kata Bashir kepada surat kabar Italia Corriere della Sera.