Pada era Jokowi, ada lebih dari 2.500 perwira TNI yang mendudukki jabatan sipil.
Hanya beberapa pekan setelah Kabinet Merah Putih resmi bekerja, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menggelar mutasi perwira tinggi (Pati) dari 3 matra. Total ada 76 perwira tinggi (pati) TNI dari tiga matra TNI yang dimutasi untuk mengisi sejumlah jabatan strategis, baik di lingkungan TNI atau di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Mutasi terhadap sejumlah perwira tinggi TNI itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1332/X/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Surat keputusan itu ditandatangani Panglima TNI Agus Subiyanto pada 31 Oktober 2024.
Di luar TNI, Panglima TNI Agus Subiyanto mengutus dua anak buahnya untuk jadi pejabat baru di lingkungan kepresidenan, yakni Mayor Jenderal TNI Ariyo Windutomo sebagai Kepala Sekretariat Presiden dan Mayjen TNI Kosasih sebagai Sekretaris Militer Presiden.
Ariyo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan (Unhan). Jabatan lama Ariyo kini ditempati Mayjen TNI Agus Prangarso yang sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Danseskoad). Adapun Kosasih sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Menteri Pertahanan.
Peneliti Imparsial Hussein Ahmad menilai pengangkatan Agus dan Kosasih sebagai pejabat di Kabinet Merah Putih mengindikasikan problem minimnya jabatan untuk perwira menengah dan perwira tinggi di tubuh TNI masih belum mampu diselesaikan pemerintah. Walhasil, Panglima TNI memberdayakan sebagian pati ke area sipil.