Anak-anak di bawah usia 15 tahun menyumbang lebih dari 70 persen kasus mpox dan 85 persen kematian di negara yang sama.
Wabah mpox tengah menghantui Afrika Tengah dan Barat. Lembaga kemanusiaan World Vision menyebut anak-anak paling berisiko meninggal akibat wabah dengan varian yang lebih mematikan.
Wabah tersebut saat ini terpusat di Republik Demokratik Kongo (DRC), tetapi kekhawatiran meningkat di wilayah lain termasuk Sudan dan Sudan Selatan karena perang saudara yang sedang berlangsung di wilayah tersebut yang menyebabkan kelaparan dan memaksa orang-orang meninggalkan rumah mereka.
Dari 7851 kasus mpox yang dilaporkan di Kongo, 39 persen adalah anak-anak di bawah lima tahun, termasuk 240 kematian sejauh ini (62 persen dari total).
Anak-anak di bawah usia 15 tahun menyumbang lebih dari 70 persen kasus mpox dan 85 persen kematian di negara yang sama.
"Ini adalah varian mpox baru yang jauh lebih mematikan daripada yang kita lihat beberapa tahun lalu dan anak-anak di negara-negara seperti DRC dan negara-negara berpendapatan rendah lainnya yang akan menanggung beban penyakit dan bahkan kematian," kata CEO World Vision Australia Daniel Wordsworth.