Sejauh ini, Dedi Mulyadi jadi cagub dengan elektabilitas terkuat di Jabar.
Kontestasi Pilgub Jabar 2024 diprediksi bakal berlangsung ketat dengan kehadiran empat pasang calon. Usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nnomor 60/PUU-XXII/2024 dirilis jelang pendaftaran kandidat, sejumlah parpol bergegas mencalonkan kandidat mereka sendiri.
Putusan itu menurunkan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah hingga kisaran 6-10%. Sebelumnya, parpol atau koalisi parpol harus punya kisaran 20% kursi di DPRD setempat untuk mengusung kandidat kepala daerah. Banyak parpol harus berkoalisi untuk memenuhi syarat administratif tersebut.
Beranggotakan Golkar, Demokrat, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), Gelora, dan Perindo, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mengusung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dedi-Erwan). Dedi ialah kader Gerindra dan eks Bupati Purwakarta.
Koalisi lainnya beranggotakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai NasDem. Ketiga parpol sepakat mengusung pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Syaikhu saat ini menjabat Presiden PKS, sedangkan Ilham ialah putra sulung Presiden RI ke-3 BJ Habibbie.
Tanpa berkoalisi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung pasangan Acep Adang Ruchiat dan Gitalis Dwi Natarina (Acep-Gita). Serupa, PDI-Perjuangan mengusung Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja di menit-menit akhir. Sebelumnya, PDI-P berniat mencalonkan Anies Baswedan di Pilgub Jabar.
Direktur Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul mengamini putusan MK membuat Pilgub Jabar diisi banyak kandidat. Meski begitu, Adib berpendapat pasangan Dedi-Erwan tetap paling potensial keluar sebagai pemenang.