DPR diharapkan tak meloloskan orang-orang seperti Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK periode 2024-2029.
Komisi III DPR RI mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan (capim) dan calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2024-2029. Uji kelayakan dan kepatutan rencananya bakal digelar selama tiga hari, yakni dari 18 November hingga 21 November 2024.
Uji kelayakan dan kepatutan capim dan calon anggota Dewas KPK dimulai dengan pengambilan nomor urut di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Sepuluh capim dan sepuluh calon anggota Dewas KPK terpilih hadir mengikuti tahapan akhir seleksi calon petinggi KPK itu.
"Selamat datang capim dan cadewas. Semuanya keren-keren dan berkelas. Pergi ke Cakung membeli beras, kita dukung KPK berintegritas," kata Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman saat menyambut para finalis seleksi capim dan calon anggota Dewas KPK dengan sebuah pantun.
Habiburokhman mengatakan rapat pleno penetapan hasil uji kelayakan capim dan cadewas KPK akan digelar pada Kamis (21/11). Namun, tidak tertuptup kemungkinan jadwal seleksi berubah sewaktu-waktu.
"Kalau tidak ada paripurna, maka bisa kami majukan. Jadi kami minta bapak dan ibu stand by saja di sekitar Jakarta. Sapa tahu ada jadwal dimajukan," ujar politikus Gerindra itu.
Setelah tahapan pengambilan nomor urut, para capim dan calon anggota Dewas KPK diberi tugas untuk membuat makalah yang akan dinilai oleh Komisi III DPR RI. Untuk tahap awal, DPR akan fokus menguliti karya tulis para capim dan rekam jejak mereka.