Peristiwa

Surabaya dinilai gagal sebagai Kota Layak Anak

Acara pameran rokok internasional berlangsung di Surabaya pada 9-10 Oktober 2024.

Kamis, 10 Oktober 2024 14:19

Belum usai dengan polemik batalnya kenaikan cukai rokok, Indonesia kembali menjadi sorotan internasional dengan mengizinkan penyelenggaraan World Tobacco Asia (WTA) 2024.

Acara pameran rokok internasional ini, berlangsung di Surabaya pada 9-10 Oktober 2024, di tengah gelombang protes dari berbagai koalisi pemuda dan elemen masyarakat yang menilai pameran ini merupakan ancaman nyata yang berisiko besar terhadap kesehatan jutaan anak dan remaja di Indonesia.

Penyelenggaraan acara ini juga dinilai sangat bertentangan dengan visi Surabaya yang telah dinobatkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat Utama sebanyak enam kali dan resmi menjadi Kota Layak Anak Dunia pertama di Indonesia dengan akreditasi United Nations Children's Fund (UNICEF). IYCTC dan ISMKMI berduka atas tertutupnya kota Surabaya oleh asap industri rokok yang mengancam Surabaya sebagai Kota Layak Anak.

Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) bersama Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) yang menaungi lebih dari 129 kampus kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia, menyatakan penolakan keras terhadap acara ini dan telah mengirim surat resmi terkait pembatalan WTA kepada Pj Gubernur Jawa Timur, Pj Wali Kota Surabaya, serta kementerian terkait.

“Mengizinkan WTA diadakan di Surabaya adalah ironi besar. Surabaya, yang sudah mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak tingkat internasional dan nasional, tidak seharusnya menjadi tuan rumah bagi acara yang mempromosikan produk tembakau dan justru jelas berbahaya bagi anak-anak” ujar Ketua Umum IYCTC Manik Marganamahendra.

Hermansah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait