Rusia mengecam tindakan tersebut sebagai "pukulan keras terhadap seluruh Ortodoksi".
Ukraina telah mengadopsi undang-undang untuk melarang kelompok-kelompok keagamaan yang terkait dengan Moskow. Langkah ini upaya Kiev menargetkan Gereja Ortodoks Ukraina, yang dituduh pemerintah terlibat dalam invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Parlemen meloloskan undang-undang tersebut dengan perolehan suara 265 berbanding 29 pada hari Selasa.
Anggota parlemen Iryna Herashchenko mengatakan bahwa ini adalah masalah keamanan nasional.
"Ini adalah pemungutan suara bersejarah. Parlemen menyetujui undang-undang yang melarang cabang negara agresor di Ukraina," tulisnya di Telegram.
Sebagian besar warga Ukraina adalah penganut Kristen Ortodoks, tetapi agama tersebut telah terpecah antara Gereja Ortodoks Ukraina (UOC), yang secara tradisional bersekutu dengan Gereja Ortodoks Rusia di Moskow, dan Gereja Ortodoks Ukraina yang independen, yang telah diakui sejak 2019.