Yang lain, termasuk Phil Robertson, direktur Asia Human Rights and Labour Advocates, berkomentar lebih pedas.
Vietnam memperketat kontrol atas unggahan di situs internet global seperti YouTube. Langkah baru ini menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya penggunaan hukum untuk menindak kebebasan berekspresi.
Pemerintah mengeluarkan dekrit tentang pengelolaan, penyediaan, dan penggunaan internet dan informasi daring pada 9 November, yang menetapkan bahwa operator media sosial lintas batas seperti Facebook milik Meta dan Google milik Alphabet harus mengautentikasi akun dengan mengharuskan pengguna Vietnam untuk memberikan nomor telepon seluler atau nomor identifikasi pribadi.
Pengguna memiliki waktu 90 hari untuk mematuhi, setelah itu mereka tidak akan dapat mengunggah cerita, berkomentar, berbagi, atau melakukan streaming langsung di jejaring sosial.
Dekrit tersebut juga mengharuskan bisnis yang menyediakan informasi lintas batas untuk memberikan rincian tentang pengguna Vietnam kepada Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kementerian Keamanan Publik, dan otoritas terkait lainnya atas permintaan tertulis.
Radio Free Asia mengirim email ke Google, bersama dengan Meta dan perwakilan media Facebook-nya di Vietnam untuk menanyakan tentang peraturan baru tersebut tetapi tidak segera menerima tanggapan.