Menurut WHO, sebagian besar kasus dan kematian yang dilaporkan dari Panzi Kwango terjadi pada anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Seorang pria dengan gejala demam berdarah di Kongo barat meninggal pada hari Kamis. Kematiannya menimbulkan kecurigaan bahwa sebuah virus, yang masih belum teridentifikasi selama lebih dari tiga minggu, mungkin telah berperan bersama malaria dalam wabah misterius yang merenggut puluhan nyawa di negara itu.
Otoritas kesehatan Kongo mengatakan minggu lalu bahwa mereka menduga malaria sebagai penyebab wabah penyakit mirip flu tersebut, yang telah menewaskan sedikitnya 37 orang dan lebih dari empat dari lima pasien dinyatakan positif malaria.
Namun, kematian pria yang baru-baru ini mengalami demam berdarah, yang biasanya tidak dikaitkan dengan malaria, dapat menjadi petunjuk kemungkinan adanya virus.
Pada tanggal 5 Desember, Jean Kaseya, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, telah mendesak agar berhati-hati karena pemerintah sedang waspada terhadap penyakit mirip flu misterius yang menewaskan puluhan orang antara tanggal 10 dan 25 November di zona kesehatan Panzi di provinsi Kwango.
Kaseya saat itu mengatakan bahwa berdasarkan diagnosis awal, para pejabat mengira bahwa itu adalah penyakit pernapasan, seraya menambahkan bahwa hasil laboratorium lebih lanjut masih ditunggu.