Peristiwa

Warga Gaza histeris mendengar kabar gencatan senjata

Di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, tempat banyak korban perang dirawat, ratusan warga Palestina berkumpul untuk meneriakkan yel-yel, bernyanyi, dan mengibarkan bendera.

Kamis, 16 Januari 2025 08:49

Israel dan Hamas telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata untuk para sandera di Gaza setelah mediasi intensif oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Qatar pada hari Rabu.

Kesepakatan tersebut mencakup fase awal selama 42 hari yang akan menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza. Militer Israel akan mundur dari daerah berpenduduk hingga pinggiran Gaza, yang memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke tempat tinggal mereka di Jalur Gaza.

Bantuan kemanusiaan akan mengalir masuk, dengan 600 truk memasuki Gaza setiap hari, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan listrik di wilayah tersebut, menurut berita Kan TV milik pemerintah Israel.

Pada konferensi pers, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk bertukar sandera dan tahanan serta membangun ketenangan yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen. Pelaksanaan perjanjian tersebut akan dimulai pada hari Minggu, 19 Januari, dengan Hamas membebaskan 33 sandera sebagai ganti tahanan Palestina selama tahap pertama. Rincian tahap selanjutnya akan diungkapkan kemudian.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, ketiga mediator tersebut menegaskan peran mereka sebagai penjamin kesepakatan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa mereka akan membantu memastikan bahwa ketiga tahap gencatan senjata akan dilaksanakan sepenuhnya oleh kedua belah pihak.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait