Kehadiran keduanya di kawasan tersebut diduga hanya untuk kepentingan politik dan pencitraan semata.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengkritisi kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), di kegiatan Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas Jakarta. Menurutnya, kehadiran Anies dan Ridwan Kamil, termasuk publik figur justru menodai dan merubah kreativitas anak muda menjadi sebuah tuntutan.
Diketahui, Citayam Fashion Week menjadi fenomena karena diawali aksi anak-anak muda dari Depok, Citayam, Bogor, yang nongkrong dengan pakaian-pakaian unik di kawasan Dukuh Atas. Aksi mereka pun viral yang kemudian muncul sebutan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok).
"Tetapi, semua itu ternodai ketika para politisi dan publik figur ikut terlibat. Semua kesenangan akhirnya berubah menjadi tuntutan. Anak-anak ini terintimidasi untuk tampil, sehingga yang tadinya apa adanya, menjadi ada apanya. Sudah tidak lagi original," ujar Teddy dalam keterangannya, Selasa (26/7).
Teddy menyindir keras kedatangan politisi dan publik figur ke lokasi itu. Dia menilai, kreativitas anak muda justru tak lagi original seperti semula. Selain itu, Dukuh Atas saat ini menjadi sesak karena mulai berdatangan pemain baru. Pula, ujuan mereka tak lagi murni sehingga mengganggu pengguna jalan umum.
"Ketika para oportunis berdatangan, maka kesenangan itu terganggu. Tempat berekspresi akhirnya menjadi arena sirkus para oportunis. Tempat berekspresi itu terancam ditutup, sudah ada desakan sana sini, karena memang kegiatan itu sudah mengganggu masyarakat umum," jelas Teddy.