Sembilan kader PKS didorong untuk menjadi calon presiden. Namun, kursi PKS di DPR hanya 7,1% dan kurang memenuhi ambang batas pencalonan.
Awal tahun 2018, KPU menetapkan masa pendaftaran para calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada serentak pada Juni mendatang. Bahkan, saat ini, sebanyak 56 kandidat telah mendaftar untuk Pilgub yang akan berlangsung di 17 provinsi di Indonesia.
Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah ancang-ancang untuk menyiapkan kadernya di Pilpres 2019. Tak tanggung-tanggung, sembilan nama diajukan oleh Majelis Syuro PKS. Majelis Syuro adalah sebagai forum tertinggi di partai dan telah melakukan musyawarah pada Sabtu-Minggu, kemarin.
Para kandidat yang dipertimbangkan diantaranya ialah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Selanjutnya Presiden PKS M Sohibul Iman, mantan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, mantan Menkominfo, Tifatul Sembiring, anggota DPR, Al Muzammil Yusuf serta Mardani Ali Sera.
“Musyawarah Majelis Syuro VI PKS membahas tentang bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden dari PKS,” ujar Sohibul di Jakarta, Senin (15/1).
Nama-nama itu kemudian, berikutnya akan ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada 2019. Ia mengklaim, PKS telah melakukan proses kaderisasi kepemimpinan dalam berbagai jenjang.