Tiket dari PDI-P masih diperebutkan oleh Tri Ardhianto dan Mochtar Mohammad.
Meski berstatus sebagai eks narapidana kasus korupsi, Wali Kota Bekasi periode 2008-2012 Mochtar Mohammad kian serius mewujudkan niatnya untuk maju di Pilwalkot Bekasi 2024. Politikus PDI-Perjuangan itu bahkan sudah merilis 12 program andalan yang bakal ia garap jika ia memenangi kontestasi pilkada.
Belasan program itu antara lain, hibah ke koperasi tingkat rukun warga (RW) sebesar Rp100 juta per tahun, penyediaan ambulans untuk klinik di tingkat RW dan BPJS kesehatan gratis, bantuan lansia dan beasiswa yatim piatu, pelatihan tenaga kerja, serta pengentasan banjir dan perbaikan PDAM.
"Saya punya pengalaman, pernah jadi anggota DPRD Kota Bekasi, Wakil Wali Kota dan Wali Kota Bekasi. Jadi yakin sekali dapat mewujudkan program tersebut,” ujar pria yang akrab disapa M2 itu kepada wartawan di Bekasi, Jawa Barat, Mei lalu.
Saat ini, Mochtar sudah mendaftarkan diri sebagai bacalon Wali Kota Bekasi ke DPD PDI-P Jawa Barat. Selain merilis program, Mochtar juga sudah menyebar baliho pencalonan dirinya di ratusan titik di Kota Bekasi.
Meski begitu, langkah Mochtar untuk mendapatkan tiket dari PDI-P tak akan mudah. Pasalnya, DPC PDI-P Bekasi sudah mencalonkan pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebagai kandidat. Seperti Mochtar, Tri juga kader PDI-P. Saat ini, Tri juga sudah mengantongi rekomendasi maju dari Partai Demokrat.