"Kayaknya menarik ini koalisi antara Golkar dan PDIP."
Partai Golkar diklaim bakal mendapatkan kenaikan suara signifikan jika mencalonkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, sebagai presiden pada 2024. Bahkan, perolehannya diklaim lebih baik daripada mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Dalam survei eksperimental Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), tren serupa akan dialami Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jika memasang Ganjar sebagai calon presiden (capres). Pun disebut lebih banyak suara yang diraup dibandingkan saat menjagokan Ketua DPR, Puan Maharani, ataupun Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani, memaparkan, hasil tersebut didapati berdasarkan treatment dan kontrol. Treatment dilakukan dengan memasukkan beberapa nama tokoh untuk mengetahui sejauh apa pengaruhnya terhadap kenaikan suara partai, sedangkan kontrol dengan mengajukan pertanyaan partai yang bakal dipilih dalam pemilihan legislatif (pileg). Sampel pertanyaan kontrol sebanyak 44 dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 6%.
Dalam treatment pertama, Golkar dimasukkan nama Airlangga sebagai capres Golkar. Hasilnya, 15% responden bakal memilih partai berlogo beringin ini, sedangkan hasil eksperimen kontrol sebesar 9%. Artinya, perolehan suara meningkat 6%.
Suara Golkar naik menjadi 21% atau naik 12% dibandingkan eksperimen kontrol ketika mencapreskan Ganjar. "Ini akan membuat Golkar mendapatkan dukungan publik terbesar kedua setelah PDIP," kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (19/1).