Debat capres pertama bertemakan tentang pemerintahan, hukum, HAM, demokrasi, pelayanan publik, dan kerukunan warga.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan debat pertama calon presiden (capres) 2024, Selasa (12/12) malam. Kegiatan mengusung tema terkait pemerintahan, hukum, hak asasi manusia atau HAM, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, dan kerukunan warga.
Dalam pemaparan awal visi misi, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, secara jelas dan terang langsung mengkritik pemerintahan. Mula-mula, ia menyinggung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang akhirnya dapat turut berkontestasi dan menjadi pendamping Prabowo Subianto. Itu berbeda dengan nasib anak muda lainnya.
Generasi milenial dan Z, terang eks Gubernur DKI Jakarta itu, masih ada yang harus berhadapan dengan hukum setelah mengkritik pemerintah. Bahkan, harus mengalami kekerasan dan menjadi sasaran gas air mata aparat saat mengutarakan aspirasinya.
"Hari ini ada satu orang milenial bisa menjadi cawapres, tetapi ada ribuan milenial-generasi Z yang peduli pada anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarjinalkan ketika mereka berpendapat, ketika mengkritik pemerintah, justru dihadapi kekerasan, benturan, dan bahkan gas air mata," tuturnya.
Kritik Anies terhadap pemerintahan hari ini berlanjut dengan menyitir kisah tragis yang dialami seorang ibu rumah tangga, Mega Suryani Dewi. Ia mengungkapkan, Mega akhirnya tewas di tangan suaminya lantaran laporan kekerasan dalam rumah tangganya (KDRT) tidak diproses oleh aparat.