"Jika ada perbedaan pendapat dengan pihak Istana, kami Partai Demokrat, termasuk Bapak SBY dan Ketum AHY, siap untuk dikonfrontir."
Partai Demokrat buka suara tentang sering ke Istana bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada malam hari. Partai Demokrat merupakan salah satu oposisi petahana selain Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, membenarkan petingginya sudah beberapa kali bertemu Jokowi. Namun, berdasarkan hasil klarifikasi terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak sesering yang diklaim Kepala Negara.
Dia menerangkan, SBY dalam 3,5 tahun terakhir sudah bertemu Jokowi sebanyak 3 kali. Pertama, di Istana Merdeka pada siang hari tanggal 10 Oktober 2019; keuda, pernikahan putra bungsu Presiden, Kaesang Pangarep, di Solo pada malam hari; dan ketiga, saat Gala Dinner G20 di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, pada 15 November 2022 malam.
"Ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Joko Widodo dan Bapak SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, yang sedang mengemban amanah saat ini. Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo, bukan atas inisiatif Bapak SBY, apalagi meminta waktunya malam hari," tuturnya.
Adapun AHY hanya bertemu Jokowi sekali di Istana Bogor dalam 3,5 tahun terakhir. Tepatnya pada 9 Maret 2021 malam berdasarkan undangan dari Istana. Kala itu, Jokowi, yang didampingi Menteri Sekretaris Negara, Praktikno, menyampaikan, tidak mengetahui manuver Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.