Politik

Dewi Sukarno dan kontroversi cita-cita hak asasi hewan

Dewi Sukarno berencana melepas kewarganegaraan Indonesia demi ambisi politiknya.

Jumat, 21 Februari 2025 16:01
dewi sukarno dan kontroversi cita cita hak asasi hewan

Dewi Sukarno berniat melepaskan kewarganegaraan Indonesia, kembali menjadi warga negara Jepang, setelah memutuskan mendirikan partai politik. Dia juga berambisi maju menjadi anggota legislatif dalam pemilu musim panas mendatang di Jepang.

Dewi Sukarno, kini berusia 85 tahun, lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto. Dia pernah bekerja sebagai karyawan asuransi jiwa, sebelum terjun ke dunia hiburan televisi.

Kehidupannya berubah setelah dinikahi presiden pertama Indonesia, Sukarno pada 1962. Ketika itu, dia menjadi istri ketiga—jika tidak dihitung dengan istri Sukarno yang sudah bercerai—Bung Karno. Namanya diubah menjadi Ratna Sari Dewi Sukarno dan menjadi warga negara Indonesia.

Usai Sukarno meninggal pada 1970, Dewi meninggalkan Indonesia, tinggal di beberapa negara, seperti Prancis, Swiss, dan Amerika Serikat. Dia sempat kembali ke Indonesia pada 1980-an. Lalu, tahun 2008 pindah lagi ke Tokyo, melanjutkan bisnis bidang perhiasan dan menjadi selebritas televisi.

Tahun 1992 Dewi pernah bertengkar dengan cucu bekas presiden Filipina, Minnie Osmena, dalam sebuah pesta kaum jetset di Aspen, Amerika Serikat. Dia menyayat wajah Osmena, hingga mendapat 37 jahitan. Atas perkara itu, Dewi dipenjara selama 34 hari dari 60 hari hukuman di penjara Pitkin Country, Amerika Serikat.

Dewi juga mendirikan Earth Aid Society, sebuah yayasan yang menggalang dana kemanusiaan. Dia pernah mengunjungi Kashmir, Pakistan, usai gempa bumi pada 2005 dan menyerahkan 2.556 selimut serta 3.500 jaket kepada Bulan Sabit Merah Internasional di Pakistan.

“Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dalam setahun saya bisa menggelar hingga lima kali acara amal untuk menggalang dana bagi masyarakat yang membutuhkan, seniman dan musisi miskin, serta kelompok perlindungan hewan,” kata Dewi kepada Tatler Asia.

Menurut Japan Times nama partai politik yang bakal didirikan itu 12 Heiwa To (Partai Perdamaian 12). Heiwa artinya perdamaian. Sedangkan 12 bisa diartikan wan-nyan, gabungan suara bow-wow untuk anjing dan meow untuk kucing.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait