Gerindra yang semula digadang-gadang akan memunculkan poros baru, justru mendukung Gus Ipul-Puti di Pilgub Jatim.
Dua kandidati dipastikan bertarung pada Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2018. Pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno akan berhadapan dengan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Namun, jelang batas akhir pendaftaran calon, Rabu (10/1) kemarin, PKS, Gerindra dan PAN yang tadinya digadang-gadang akan memunculkan calon alternatif, justru berpaling. Jika PAN memutuskan untuk mendukung Khofifah, PKS dan Gerindra justru memilih Gus Ipul.
"Awalnya Gerindra, PKS, dan PAN mengupayakan kekuatan poros baru di Jawa Timur. Tapi, karena perkembangan dinamikanya tidak berhasil membentuk poros baru itu, bukan karena tidak ada kader,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono saat berbincang dengan Alinea, Kamis (11/1).
Ferry mengungkapkan, pemilihan Gus Ipul bukan tanpa alasan. Terlebih Gerindra sebelumnya telah menjalin kemesraan dengan PKB untuk Pilgub Jateng. “Gerindra mendukung Pak Saifullah-Puti karena dipengaruhi kesediaan PKB bergabung dengan koalisi kita di Jawa Tengah. Hingga kemudian kita memutuskan untuk berkoalisi juga di Jawa Timur," terangnya.
Ia membantah bahwa batalnya poros baru di Jatim karena adanya mahar politik. Terlebih sempat muncul tudingan dari La Nyalla Mataliti terkait permintaan sejumlah uang jika mantan Ketua PSSI itu ingin maju di Jatim melalui Gerindra.