Desmond mengaku, pernyataannya tentang Proklamator RI, Sukarno ditafsirkan keliru oleh wartawan.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa meminta maaf ke DPP PDI Perjuangan (PDIP) terkait pernyataannya usai digeruduk kader dan simpatisan partai berlambang kepala banteng moncong putih. Desmond mengaku, pernyataannya tentang Proklamator RI, Sukarno ditafsirkan keliru oleh wartawan.
"Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya, yang sepenuhnya bukan statement saya. Karena itu sepenuhnya output dari tulisan wartawan yang membuat keluarga besar PDIP kecewa, saya memohon maaf," ujar Desmond dalam tayangan video, seperti dikutip Alinea.id, Jumat (11/11).
Dalam video yang beredar, Desmond terlihat didatangi oleh puluhan kader dan simpatisan PDIP. Peristiwa itu terjadi ketika Desmond melakukan kunjungan kerja ke Purwerejo, Jawa Tengah, Kamis (10/11).
Saat Desmond dan rombongan makan siang di sebuah rumah makan, ia didatangi puluhan kader dan simpatisan PDIP. Mereka menyampaikan protes dan mendesak Desmond untuk minta maaf.
Hal itu bermula dari pernyataan Desmond bahwa permintaan PDIP agar negara minta maaf kepada Sukarno sebagai buntut pencabutan TAP MPRS Nomor 3 Tahun 1967 mengada-ada. Dia juga menyebut jika permintaan itu muncul atas kemauan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.