Tak ada dorongan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dari DPD Partai Golkar di berbagai wilayah Indonesia.
Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia yang berjumlah 38 orang, menyatakan sikapnya untuk terus mendukung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga selesai masa jabatannya.
"Kami komit satu komando di bawah Airlangga Hartarto untuk menyelesaikan semua agenda sampai akhir periode 2024. Oleh karena itu, kami ingin menegaskan, kalau ada yang mengatakan isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) (Partai Golkar) itu diusulkan oleh 2/3, dengan ini kami menyatakan 100% kami di sini menolak munaslub," kata Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Ahmad Doli Kurnia Tanjung, dalam keterangannya yang dipantau online, Senin (31/7).
Pernyataan Ahmad Doli disampaikan setelah Ketua DPD Partai Golkar seluruh Indonesia bertemu di Bali pada Minggu (30/7). Seluruh anggota DPD tersebut juga bertemu dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk memperbincangkan banyak hal.
"Kami sudah bertekad untuk menang pilpres, pileg dan pilkada. Oleh karena itu, kami tidak mau pekerjaan yang sudah dilakukan dan tinggal enam bulan ini, terganggu hal-hal hal yang bisa merusak hasil konsolidasi," ucap dia.
Untuk urusan pilpres, Ahmad Doli menyebutkan, sebagaimana yang telah diputuskan di dalam munas, rapimnas dan rakernas, DPD Partai Golkar sudah menyerahkan mandat kepada ketum untuk menentukan siapa capres atau cawapres, proses bernegoisasi, strategi dan momentum yang tepat. Dan bersarkan penilaian pihaknya, DPD Partai Golkar sudah melihat bahwa selama ini Ketum Partai Golkar cukup aktif untuk berkomunikasi dengan semua pimpinan parpol.