Menurut Hasandduin, politisasi BUMN bisa saja mengalihkan tujuan BUMN sebagai entitas bisnis.
Kordinator simpul aktivis 1998 (Siaga) Hasanuddin menilai masifnya pemberitaan mengenai Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon presiden di Pilpres 2024 berdampak negatif terhadap citra BUMN. Menurutnya, citra BUMN sebagai entitas bisnis mesti dijauhkan dari kepentingan politik karena akan menimbulkan resiko usaha dan konflik kepentingan.
"Citra ini akan merugikan BUMN sebagai entitas bisnis, sebab politisasi BUMN akan berdampak pada daya saing dan potensi penyalahgunaan barang milik negara yang dikuasai BUMN," ujar Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (9/6).
Menurut Hasandduin, politisasi BUMN bisa saja mengalihkan tujuan BUMN sebagai entitas bisnis, dari mengejar keuntungan dan pelayanan bagi kesejahteraan masyarakat menjadi sarana mengejar target politik.
"Risiko terbesar dari entitas bisnis BUMN adalah masuknya kepentingan politik. Dan risiko terlarang ini sudah diutak-atik oleh sang menteri. Ini berbahaya!," tegas dia.
Oleh karena itu, Hasanuddin berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR mengontrol kembali Kementerian BUMN dan mengembalikan pada tujuan semula sebagai kendaraan perekonomian nasional dan bukan kendaraan politik.