Menurutnya, parpol dewasa ini juga tak memiliki kader yang siap bersaing dalam sebuah kontestasi selain ketidakadaan ideologi.
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora, Fahri Hamzah, sepakat dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang mengkritik sikap suatu partai politik (parpol) yang mengusung atau "membajak" kader partai lain sebagai calon presiden (capres). Sebab, langkah tersebut menunjukkan terjadinya krisis parpol di Tanah Air.
"Kritik Ibu Mega tentang partai politik yang mencalonkan kader orang lain bahkan tega ingin mengambil kader partai lain adalah kritik kepada krisis partai politik di Tanah Air," ujarnya dalam sebuah video, Jumat (13/1).
Menurut Fahri, parpol dewasa ini juga tidak memiliki produk berupa kader yang siap bersaing dalam sebuah kontestasi selain ketidakadaan identitas pembeda (ideologi). "Sehingga, [parpol] gelagapan dan kelayapan mencari orang yang bisa dicalonkan."
Bekas kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyampaikan terima kasih kepada Megawati karena menyinggi krisis parpol dalam pidatonya. Fahri pun mendorong adanya dialog untuk menjawab kritik tersebut.
Meskipun demikian, Fahri berpendapat, kritik Megawati itu secara tidak langsung menunjukkan kegalauan PDIP soal capres 2024: mendeklarasikan Puan Maharani atau Puan Maharani.