Politik

Fenomena kotak kosong, buah dari cara pandang miopis parpol

Parpol harus membuat masyarakat tertarik lagi untuk menggerakkan pilkada. Kalau parpol tidak dipercaya lagi, untuk apa parpol didirikan?

Kamis, 28 Juni 2018 17:57

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun ini di sejumlah daerah menyisakah fenomena menarik. Dari 171 daerah termasuk provinsi, kabupaten dan kota yang menggelar Pilkada serentak pada 27 Juni 2018, ada 13 daerah yang pilkadanya terdiri dari calon tunggal yang melawan kotak kosong (rinciannya liat di bawah).

 

 

Melawan kotak kosong pada pilkada tahun ini, mengalami kenaikan dibandingkan Pilkada calon tunggal pada tahun 2017. Dalam catatan Alinea.id, dari 101 daerah yang menyelenggarakan Pilkada pada tahun lalu, hanya sembilan daerah yang Pilkadanya terdiri dari calon tunggal. 

Pilkada Makasar pasangan calon (paslon) tunggal yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) harus melawan kotak kosong. Berdasarkan hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) pasangan tersebut justru kalah dengan perolehan suara melawan kotak kosong. 

Sebagai gambaran, TPS 03 SD Mangkura 1, Kelurahan Sarewigading, Ujungpandang Makasar mencatat hasil kolom kosong alias kotak kosong mencapai 91 suara. Sementara pasangan Appi-Cicu memperoleh 43 suara. Ketua KPPS di TPS 03 Nataniel Mayor Andala mengatakan hasil penghitungan suara lebih banyak pemilih mencoblos kolom kosong. 

Mona Tobing Reporter
Mona Tobing Editor

Tag Terkait

Berita Terkait